Yussaptarina Ngalimun: Kami Hanya Bisa Tawakal

Selama ini suami saya, Mas Ngalimun, selalu berusaha tidak melibatkan keluarga dalam pekerjaannya sebagai jaksa. Bagi dia, profesinya sebagai jaksa hanya berlaku di kantor saja.  Di rumah, dia adalah suami dan ayah yang bersahaja, tidak neko-neko dan semua tindakannya senantiasa berlandaskan apa yang diperintahkan agama. Karena itulah, berpuasa sunnah (Senin dan Kamis) sudah menjadi kebiasaan dalam rumah tangga kami. Jadi saat kami mendengar dari Mas Ngalimun tentang apa yang dialaminya, kami hanya bisa tawakal dan menyerahkan semuanya pada Allah SWT.

Begitu tahu kasus yang menimpanya sebagai istri saya hanya bisa membantu dengan sholat dan sabar. Saya selalu berdoa semoga Mas Ngalimun diberikan kekuatan menghadapi cobaan ini. Kami senantiasa percaya bahwa Allah SWT telah meringankan beban kami dengan melimpahkan kesabaran dan tawakal sehingga kami hampir tidak merasa berat menjalani cobaan ini. Walaupun tak jarang, saudara maupun teman bilang, “Betapa kuatnya kalian menjalani cobaan ini.” Sementara itu saat menghadapi anak-anak yang masih kecil, kami tidak tega menjelaskan apa yang saat ini sedang kami alami. Biarlah kami saja yang merasakannya. Begitu juga dengan keluarga besar, kami sepakat untuk tidak menceritakannya pada keluarga maupun teman. Biarlah mereka tahu sendiri tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut kami.

Dituduh menyelewengkan aset negara dan dihukum untuk perbuatan yang tidak pernah dilakukan, sejujurnya sangat menyakitkan buat kami berdua. Namun iman kami pada Allah SWT membuat kami selalu mengembalikannya pada kehendak Allah SWT. Ini semua sudah kehendakNya. Terkait kasus kriminalisasi ini, sekali lagi saya sampaikan kejadian ini sudah menjadi suratan takdir kami. Tugas kami hanya menjalaninya saja.

Sudahlah, Allah SWT sudah memiliki rencana indah bagi kami dan tugas kami hanyalah menunggu dengan sholat dan sabar. Kami semakin dekat dengan Sang Pencipta, yang bisa saya lakukan adalah mendoakan Mas Ngalimun agar diberikan kekuatan dan kesehatan saja.  Bila Allah SWT sudah berkehendak maka tidak akan ada yang mampu menghalanginya.

Semoga kasus ini dapat meningkatkan nilai keimanan kami pada Allah SWT karena sejatinya tak ada kejadian tanpa rencana Allah dan setiap cobaan pasti ada hikmah di baliknya. Kalau ditanya soal harapan pada pemerintah, saya sudah tidak berani berharap ada yang membantu kami karena siapalah suami saya ini, dia hanya seorang jaksa biasa yang berniat untuk menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati, tapi pada akhirnya malah dituduh dan dihukum tanpa bisa membela diri. Melawan kekuasaan tentu tidak pernah mudah. Sekali lagi, semua sudah saya serahkan pada Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published.